PAMEKASAN — Lembaga sosial Bani Insan Peduli (BIP) terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan maslahat nyata bagi masyarakat, terutama kalangan yang membutuhkan. Gerakan ini tak hanya berfokus pada bantuan jangka pendek, tapi juga merancang program berkelanjutan yang menyentuh berbagai aspek kehidupan, Jumat, 18/07.
Melalui serangkaian program strategis, Bani Insan Peduli ( BIP ) hadir sebagai pelita harapan bagi para dhuafa, anak yatim, dan masyarakat marginal lainnya. Empat program utama yang kini digerakkan antara lain, bantuan sosial, Beasiswa Pendidikan, Layanan Kesehatan dan Lapangan Kerja.
“Bantuan sosial BIP menyasar kalangan sebatang kara, dhuafa, fuqara, dan yatim piatu,. Program ini menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok, uang tunai, hingga pendampingan psikososial. Tujuannya, memastikan mereka tetap memiliki akses dasar untuk hidup layak,” ujar salah satu anggota BIP, Lutfiadi, S.H.
Sementara untuk Beasiswa Pendidikan menurut Lutfiadi ,BIP memberikan beasiswa bagi anak-anak kurang mampu yang berprestasi maupun rentan putus sekolah.
“BIP percaya bahwa pendidikan adalah pintu masa depan, dan tak boleh ada anak yang tertinggal karena keterbatasan ekonomi.,” terangnya.
Kesehatan juga menjadi perhatian utama.
“Melalui kerja sama dengan tenaga medis dan klinik ,BIP memfasilitasi layanan kesehatan gratis maupun bersubsidi, terutama bagi masyarakat yang tidak terjangkau oleh sistem layanan formal,” terangnya.
Tidak hanya itu, Bani Insan Peduli yang beranggotakan sejumlah Jurnalis dan aktivis ini memberikan Peluang Lapangan Kerja agar masyarakat bisa bangkit dan produktif secara mandiri.
Lutfiadi, S.H menyampaikan, gerakan tersebut lahir dari keprihatinan terhadap kondisi sosial yang masih jauh dari kata ideal, terutama di daerah-daerah pelosok.
“Kami hanya ingin hadir di saat banyak yang absen. Tidak muluk-muluk, yang penting manfaatnya nyata, dan keberkahan terus mengalir,” ujarnya penuh ketulusan.
Dengan semangat berbagi dan kolaborasi, Bani Insan Peduli mengajak berbagai pihak untuk bersama-sama menebar manfaat dan terlibat dalam gerakan kebaikan.
“BIP bukan hanya soal memberi, tapi soal memanusiakan manusia — membangun jembatan antara mereka yang mampu dengan yang membutuhkan. Di tengah dunia yang sering kali keras, kehadiran lembaga seperti ini menjadi nafas segar bagi harapan sosial,” tandasnya.
Penulis : Redaksi