SUMENEP — Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep menggelar pelatihan tata laksana dan rehabilitasi penderita Diabetes Mellitus (DM) bagi tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di Hotel De Baghraf Sumenep, Selasa, 8 Juli 2025.
Pelatihan ini diikuti 70 peserta yang terdiri dari 30 dokter dan 30 perawat dari Puskesmas serta 10 perawat dari klinik.
Pelatihan ini menghadirkan sejumlah narasumber berkompeten, di antaranya dr. Mohammad Kristian, Sp.PD dari RSI Garam Kalianget, serta dr. Didik Permadi, M.Klin., Sp.KFR dari RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes P2KB Sumenep, Achmad Syamsuri, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas tenaga medis dalam menangani kasus DM di tingkat layanan primer.
“Peningkatan pengetahuan dan keterampilan dokter maupun perawat sangat penting agar penanganan pasien diabetes di Puskesmas dan klinik berjalan optimal,” ujar Syamsuri dalam sambutannya.
Ia menegaskan, prevalensi penderita DM terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kondisi ini menuntut pelayanan kesehatan dasar untuk semakin responsif dan terlatih dalam melakukan deteksi dini dan penatalaksanaan yang tepat.
Menurutnya, jika dikelola dengan baik sejak dini, penderita DM dapat terhindar dari komplikasi kronis seperti kerusakan ginjal, jantung, hingga amputasi.
“Karena itu, pendekatan promotif dan preventif harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Sementara itu, dr. Mohammad Kristian, Sp.PD, memaparkan materi tentang standar tata laksana DM di fasilitas layanan primer. Ia menekankan pentingnya edukasi pasien, pengaturan pola makan, dan pemantauan kadar gula darah secara berkala.
“Dokter dan perawat di FKTP adalah garda terdepan dalam manajemen DM. Pengetahuan yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan terapi jangka panjang,” ungkap dr. Kristian.
Sedangkan dr. Didik Permadi, Sp.KFR, membawakan materi tentang rehabilitasi dan penanganan komplikasi fisik akibat DM. Ia menjelaskan pentingnya terapi fisik dan latihan terprogram guna menjaga mobilitas dan kualitas hidup pasien.
Para peserta juga diberikan simulasi langsung penatalaksanaan DM, termasuk penggunaan alat pemantau gula darah dan penyusunan rencana pengelolaan individu (RPI) untuk pasien diabetes.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Dinkes P2KB Sumenep dalam memperkuat sistem layanan kesehatan dasar berbasis penyakit tidak menular (PTM), khususnya diabetes yang kini menjadi ancaman serius bagi masyarakat.
Dengan pelatihan ini, diharapkan setiap FKTP di Kabupaten Sumenep dapat memberikan pelayanan yang lebih terarah, efektif, dan efisien terhadap pasien DM sesuai standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan.
Penulis : Redaksi