SUMENEP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama instansi terkait bergerak cepat turun langsung ke Pulau Sapudi untuk melakukan asesmen pascagempa yang mengguncang Kecamatan Nonggunong dan Kecamatan Gayam.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menegaskan bahwa pendataan awal menjadi langkah penting agar penyaluran bantuan tepat sasaran.
“Pendataan awal sangat penting agar bisa mengetahui kebutuhan masyarakat secara nyata, dan bantuan yang disalurkan tepat sasaran,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).
Tim gabungan melakukan pendataan menyeluruh mulai dari kerusakan rumah warga, fasilitas umum, sarana pendidikan, hingga rumah ibadah. Selain itu, tim juga mencatat korban terdampak baik yang mengalami luka-luka maupun yang terpaksa mengungsi karena rumahnya tidak lagi layak huni.
“Kami tidak ingin ada masyarakat yang terabaikan, sehingga seluruh tim bekerja maksimal untuk memastikan hasil asesmen menjadi dasar bagi langkah pemulihan jangka menengah dan panjang,” tambah Bupati.
Gempa bumi berkekuatan 6,5 magnitudo yang terjadi pada Selasa (30/9/2025) pukul 23.49 WIB menyebabkan kerusakan cukup parah. Berdasarkan data sementara, di Kecamatan Gayam terdapat 121 rumah rusak mulai ringan hingga berat, serta kerusakan pada 6 masjid, 1 musala, 8 sekolah, dan 1 Puskesmas. Sementara di Kecamatan Nonggunong, tercatat 17 rumah, 2 masjid, 1 musala, dan 3 sekolah mengalami kerusakan. Selain itu, ada 6 orang korban luka yang saat ini dirawat di Puskesmas Gayam.
Bupati juga menyampaikan apresiasi atas sinergi semua pihak dalam penanganan awal bencana ini.
“Kami menyampaikan apresiasi atas sinergi semua pihak yang terlibat dalam penanganan awal bencana ini,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumenep, Ach. Laili Maulidy, menegaskan bahwa asesmen ini dilakukan untuk memastikan data akurat terkait jumlah kerusakan dan korban. Hasil asesmen akan menjadi dasar tindak lanjut program perbaikan rumah warga terdampak.
“Dinas PUTR melakukan perbaikan rumah warga yang rusak bersama dengan Polres dan Kodim Sumenep, agar prosesnya bisa berlangsung cepat dan tepat sasaran,” ungkapnya.
Selain BPBD, tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, PMI, dan dinas terkait terus berupaya mempercepat penanganan pascagempa agar masyarakat bisa segera kembali beraktivitas normal.
“Kami sesuai dengan instruksi pimpinan untuk bekerja cepat dan tanggap, dengan harapan dalam waktu singkat segera bisa melakukan perbaikan rumah warga yang mengalami kerusakan,” pungkasnya.
Penulis : Redaksi