Mereka Bukan Artis Tapi Mujahid Lingkungan Sumenep yang Pantas Diberikan Reward

Sabtu, 30 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP – Mereka bukan artis, bukan pejabat, dan bukan pula orang yang tampil di atas panggung megah. Namun tanpa mereka, wajah Madura Culture Festival (MCF) 2025 hanya akan tampak kumuh dan tercoreng. Mereka adalah pasukan kebersihan, mujahid lingkungan, pahlawan senyap yang setiap hari berjuang di balik gemerlap pesta rakyat.

Dengan sapu, gerobak, dan karung sampah, mereka menembus kerumunan ribuan pengunjung. Di tengah dentuman musik dan sorak sorai penonton, tangan-tangan mereka tak pernah berhenti bekerja. Keringat bercucuran, namun semangat mereka tetap menyala: menjaga Sumenep tetap bersih, indah, dan layak disebut kota budaya.

“Festival ini kebanggaan kita. Kami hanya ingin semua orang merasa nyaman,” ucap salah seorang petugas seraya memungut sampah plastik yang berserakan.

Meski kerja keras mereka sering terabaikan, masyarakat mulai sadar bahwa tanpa pejihad lingkungan, tak ada pesta yang benar-benar sempurna.

Karena itu, banyak suara menyerukan agar pasukan kebersihan diberikan reward khusus, bukan sekadar upah, melainkan penghargaan atas dedikasi mereka menjaga bumi.

“Pasukan ini garda terdepan dalam menjaga citra kota. Sudah sepantasnya mereka mendapat apresiasi istimewa, sama halnya seperti para seniman dan panitia festival,” kata seorang pemerhati lingkungan yang turut hadir.

“Kita harus buatkan acara khusus untuk memberikan penghargaan kepada mereka,” tandasnya.

MCF 2025 akhirnya bukan hanya panggung seni, budaya, dan ekonomi, tetapi juga menjadi ruang refleksi, bahwa pahlawan sejati tidak selalu berdasi, melainkan mereka yang setia berjihad untuk lingkungan.

Kehadiran pasukan pembersih sampah menjadi bukti bahwa sebuah festival tak hanya milik artis, panitia, atau penonton, tapi juga milik mereka yang menjaga keindahan di balik layar. Tanpa sapu tangan mereka, tidak ada pesta yang benar-benar nyaman.

Mereka adalah pejuang sunyi, pasukan tanpa tanda jasa, sekaligus penjaga bumi yang setia. Dan kini, masyarakat Sumenep sepakat, mereka harus berdiri di panggung penghargaan, bukan lagi hanya di balik tumpukan sampah.

Penulis : Redaksi

Berita Terkait

Bupati Fauzi Puji Aksi Sosial Pengusaha Properti, Inspirasi Bagi Pelaku Usaha Lain di Sumenep  
Bupati Sumenep: Baznas Jawa Timur Wujudkan Gotong Royong Kemanusiaan untuk Pemulihan Pascagempa
Skandal Cinta Oknum Dokter di Puskesmas, Bupati Sumenep Siap Berikan Sanksi Tegas
BPBD Sumenep Pastikan Bantuan Korban Gempa Terdistribusi Merata Meski Bertahap
Usai Pendataan, Pemkab Sumenep Siap Tancap Gas Perbaiki Rumah Korban Gempa
Bupati Sumenep Pimpin Langsung Percepatan Penanganan Gempa
Kerja Keras Bersama Berbuah Hasil, Angka Kemiskinan di Sumenep Menyusut Drastis
Ketua PKDI Sumenep Dukung Terobosan Pemkab Sumenep, Pastikan Mobilitas Udara Jadi Pintu Emas Kebangkitan Ekonomi

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 19:33 WIB

Bupati Fauzi Puji Aksi Sosial Pengusaha Properti, Inspirasi Bagi Pelaku Usaha Lain di Sumenep  

Kamis, 9 Oktober 2025 - 12:21 WIB

Bupati Sumenep: Baznas Jawa Timur Wujudkan Gotong Royong Kemanusiaan untuk Pemulihan Pascagempa

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 20:33 WIB

Skandal Cinta Oknum Dokter di Puskesmas, Bupati Sumenep Siap Berikan Sanksi Tegas

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:43 WIB

BPBD Sumenep Pastikan Bantuan Korban Gempa Terdistribusi Merata Meski Bertahap

Jumat, 3 Oktober 2025 - 14:38 WIB

Usai Pendataan, Pemkab Sumenep Siap Tancap Gas Perbaiki Rumah Korban Gempa

Berita Terbaru