Duka 17 Agustus di Manding, Aktivis Sosial Sebut PLT Camat Miskin Gagasan dan Tak Patriotik

Rabu, 27 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aktivis sosial Manding angkat suara, Plt Camat dinilai miskin gagasan, gagal menjaga tradisi, dan seakan buta pada makna kemerdekaan

Aktivis sosial Manding angkat suara, Plt Camat dinilai miskin gagasan, gagal menjaga tradisi, dan seakan buta pada makna kemerdekaan

SUMENEP – Lenyapnya karnaval HUT ke-80 Republik Indonesia di Kecamatan Manding menyulut gelombang kekecewaan masyarakat. Tradisi tahunan yang selalu ditunggu-tunggu, dari anak-anak hingga orang tua, tiba-tiba hilang tanpa alasan yang jelas.

Di saat berbagai daerah lain merayakan kemerdekaan dengan gegap gempita, Manding justru terjebak dalam kesunyian. Tidak ada iring-iringan budaya, tidak ada sorak sorai rakyat, dan tidak ada panggung kebersamaan. Yang tersisa hanyalah amarah dan rasa kecewa yang membuncah di dada warga.

Jumain, salah seorang warga Manding sekaligus aktivis sosial, dengan tegas menuding Plt Camat Manding Siswahyudi Bintoro, miskin gagasan dan tidak memiliki jiwa patriotisme.

“Karnaval kemerdekaan adalah simbol cinta tanah air. Jika Kecamatan Manding tidak menyelenggarakan itu, maka Plt Camat layak disebut pejabat yang tidak berjiwa patriotisme. Keputusan ini sama saja memadamkan semangat merah putih di dada masyarakat,” tegasnya, Rabu (27/8/2025).

Bahkan, Jumain menyebut Plt Camat Manding sebagai pejabat yang gagal membaca aspirasi dan buta terhadap makna perjuangan.

“Saat rakyat butuh panggung untuk merayakan pahlawannya, Plt Camat justru seperti kehilangan nurani kebangsaan. Manding adalah kecamatan nomor dua terbesar di Sumenep, masak kalah dengan Batuputih?” sindirnya.

Foto : Jumain, warga Kecamatan Manding sekaligus aktivis sosial.

Bagi Jumain, karnaval bukan sekadar hiburan, melainkan warisan patriotisme yang diturunkan dari generasi ke generasi.

“Kami seperti dipaksa merayakan kemerdekaan dalam kesepian. Tidak ada karnaval, tidak ada kebanggaan. Anak-anak kehilangan semangat, pemuda kehilangan wadah berkarya. Ini sama saja mengubur hidup-hidup tradisi kami,” tambahnya dengan nada kecewa.

Hingga berita ini terbut, Plt Camat Manding, Siswahyudi Bintoro, belum dapat dikonfirmasi.

Bagi masyarakat, hilangnya karnaval HUT RI di Manding bukan sekadar pembatalan sebuah acara, melainkan pemadaman api semangat rakyat di momen paling sakral bangsa. Karnaval bukan hanya pawai hiasan, melainkan wajah kebersamaan, ruang ekspresi budaya, sekaligus pengikat nasionalisme antar generasi.

 

Penulis : Redaksi

Berita Terkait

Bupati Fauzi Puji Aksi Sosial Pengusaha Properti, Inspirasi Bagi Pelaku Usaha Lain di Sumenep  
Bupati Sumenep: Baznas Jawa Timur Wujudkan Gotong Royong Kemanusiaan untuk Pemulihan Pascagempa
Skandal Cinta Oknum Dokter di Puskesmas, Bupati Sumenep Siap Berikan Sanksi Tegas
BPBD Sumenep Pastikan Bantuan Korban Gempa Terdistribusi Merata Meski Bertahap
Usai Pendataan, Pemkab Sumenep Siap Tancap Gas Perbaiki Rumah Korban Gempa
Dengan Cinta dan Kepedulian, BIP Ajak 300 Anak Yatim Bergembira di Pamekasan
Bupati Sumenep Pimpin Langsung Percepatan Penanganan Gempa
Kerja Keras Bersama Berbuah Hasil, Angka Kemiskinan di Sumenep Menyusut Drastis

Berita Terkait

Kamis, 9 Oktober 2025 - 19:33 WIB

Bupati Fauzi Puji Aksi Sosial Pengusaha Properti, Inspirasi Bagi Pelaku Usaha Lain di Sumenep  

Kamis, 9 Oktober 2025 - 12:21 WIB

Bupati Sumenep: Baznas Jawa Timur Wujudkan Gotong Royong Kemanusiaan untuk Pemulihan Pascagempa

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 20:33 WIB

Skandal Cinta Oknum Dokter di Puskesmas, Bupati Sumenep Siap Berikan Sanksi Tegas

Jumat, 3 Oktober 2025 - 15:43 WIB

BPBD Sumenep Pastikan Bantuan Korban Gempa Terdistribusi Merata Meski Bertahap

Jumat, 3 Oktober 2025 - 14:38 WIB

Usai Pendataan, Pemkab Sumenep Siap Tancap Gas Perbaiki Rumah Korban Gempa

Berita Terbaru