Melalui Rokat Desa, Pemdes Kebonagung Hidupkan Nilai-Nilai Luhur Pangeran Judonegoro

Kamis, 14 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep – Pemerintah Desa (Pemdes) Kebonagung, Kecamatan Kota Sumenep, menggelar acara Rokat Desa sekaligus Haul Akbar Pangeran Judonegoro dan para sesepuh terdahulu, Kamis,  (14/8/2025), malam .

Kegiatan tahunan ini juga diisi dengan pemberian santunan kepada anak yatim sebagai wujud kepedulian sosial.

Acara yang berlangsung khidmat dan penuh kekeluargaan, ini dihadiri tokoh masyarakat, alim ulama, perangkat desa, serta ratusan warga Kebonagung.

Doa bersama dan lantunan tahlil menjadi puncak kegiatan Rokat desa Kebunagung.

Kepala Desa Kebonagung, Bustanul Affa, S.H, menyampaikan, kegiatan ini telah menjadi tradisi yang rutin digelar setiap tahun. Selain sebagai ajang silaturahmi antar warga, acara ini juga bertujuan untuk mengenang jasa para sesepuh yang telah berjuang membangun desa.

“Tujuannya untuk mengenang dan mendoakan seluruh sesepuh terdahulu, sekaligus berdoa bersama agar Desa Kebonagung dijauhkan dari segala musibah. Semoga desa ini senantiasa diberi keselamatan dan kemakmuran, sehingga ke depan bisa semakin baik dan maju,” ungkapnya.

Kades visioner ini juga berpesan kepada generasi muda agar senantiasa takzim, menghargai sejarah, dan meneladani perjuangan para pendahulu.

“Rokat Desa bukan sekadar ritual, tetapi juga sarana mempererat kebersamaan dan menjaga warisan budaya leluhur agar tidak tergerus oleh modernisasi,” pungkasnya.

Di tengah gempuran modernisasi yang membuat banyak tradisi mulai pudar, Desa Kebonagung justru teguh menjaga warisan leluhurnya. Rokat Desa dan Haul Akbar Pangeran Judonegoro bukan sekadar ritual tahunan, melainkan simbol persatuan, doa, dan penghormatan terhadap sejarah panjang desa.

Masyarakat tumpah ruah, anak-anak yatim mendapatkan santunan, dan generasi muda diberi pesan moral untuk tidak melupakan jasa para sesepuh. Di balik doa yang dilantunkan, tersimpan harapan besar agar Kebonagung senantiasa dijauhkan dari musibah, dilimpahi kemakmuran, dan menjadi desa yang semakin maju.

Tradisi ini bukan hanya untuk mengenang masa lalu, tetapi juga menanamkan nilai kebersamaan yang kini semakin langka. Di sinilah akar budaya bertemu dengan cita-cita masa depan.

 

Penulis : Redaksi

Berita Terkait

Baznas Sumenep Hadir di Garis Terdepan, Ringankan Persalinan Ibu Muda Pulau Ra’as
Baznas Sumenep Jadi Penopang Harapan di Persalinan Pertama Warga Kepulauan
Gapura Indonesia Persembahkan Pamekasan Expo 2025: 7 Hari Penuh Hadiah, Hiburan, dan Layanan Gratis
Wujud Cinta Lingkungan, Kwarcab Sumenep Kompak Bersihkan Pantai Badur Sambut Hari Pramuka ke-64
Ditunjuk OPD Pengampu, Kepala Bappeda Sumenep Ingin Madura Open Festival Lomba Cipta Lagu Musik Tongtong Jadi Agenda Tahunan Bergengsi
4 Dekade Usia Nia Kurnia Fauzi, Pegiat Sosial Perempuan dengan Dedikasi Tanpa Batas
HUT MR Ball dan JBL Sumenep Dibalut Budaya dan Hadiah Melimpah
HUT MR Ball dan JBL Jadi Momentum Merajut Kekuatan Baru untuk Sumenep Berkemajuan

Berita Terkait

Jumat, 15 Agustus 2025 - 11:27 WIB

Baznas Sumenep Hadir di Garis Terdepan, Ringankan Persalinan Ibu Muda Pulau Ra’as

Jumat, 15 Agustus 2025 - 11:19 WIB

Baznas Sumenep Jadi Penopang Harapan di Persalinan Pertama Warga Kepulauan

Kamis, 14 Agustus 2025 - 22:29 WIB

Melalui Rokat Desa, Pemdes Kebonagung Hidupkan Nilai-Nilai Luhur Pangeran Judonegoro

Selasa, 12 Agustus 2025 - 16:01 WIB

Gapura Indonesia Persembahkan Pamekasan Expo 2025: 7 Hari Penuh Hadiah, Hiburan, dan Layanan Gratis

Minggu, 10 Agustus 2025 - 13:19 WIB

Wujud Cinta Lingkungan, Kwarcab Sumenep Kompak Bersihkan Pantai Badur Sambut Hari Pramuka ke-64

Berita Terbaru