Cuma Kuat Pungut Iuran, Tapi Lemah Lindungi Anggota, Paguyuban PR Sumenep Diminta Bubar

Sabtu, 26 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep – Ketidakpuasan memuncak. Sejumlah pengusaha rokok di Kabupaten Sumenep secara terang-terangan mendesak agar Paguyuban Pengusaha Rokok (PR) Sumenep dibubarkan. Mereka menilai organisasi tersebut tidak berguna, tak kondusif, dan hanya membebani dengan iuran bulanan yang tak jelas manfaatnya.

Kritik keras ini muncul dari berbagai pelaku usaha rokok, baik skala kecil maupun menengah, yang selama ini merasa ditelantarkan oleh paguyuban. Mereka menilai PR Sumenep hanya menjadi wadah formalitas tanpa fungsi nyata dalam memperjuangkan nasib anggotanya.

“Iuran kami setor setiap bulan, tapi hasilnya nol besar! Tidak ada advokasi, tidak ada pembelaan ketika ada tekanan regulasi. Buat apa ada paguyuban kalau hanya jadi beban?” kecam seorang pengusaha rokok lokal yang meminta namanya dirahasiakan.

Kondisi internal paguyuban pun disebut tidak kondusif, penuh dengan konflik diam-diam, dan minim koordinasi. Pengurus dinilai gagal membangun komunikasi yang sehat dan produktif dengan anggotanya. Bahkan, beberapa anggota mengaku tidak pernah mendapatkan laporan penggunaan dana iuran.

“Kalau cuma buat kumpul-kumpul elitis dan seremonial kosong, lebih baik bubarkan saja. Kami butuh organisasi yang kerja, bukan pajangan,” sindir pengusaha lainnya.

Desakan ini bukan yang pertama. Sudah beberapa waktu lalu suara-suara ketidakpuasan mengemuka, namun tak pernah direspons secara serius oleh jajaran pengurus. Kini, tekanan itu semakin menguat, dengan tuntutan yang lebih tegas: bubarkan Paguyuban PR Sumenep jika tak sanggup berbenah.

“Kalau ada masalah, pengurus selalu cuci tangan. Kami dibiarkan berjuang sendiri seolah-olah bukan bagian dari mereka. Padahal iuran kami jalan terus tiap bulan. Ini paguyuban atau kumpulan penonton?” tegas salah satu pengusaha Rokok Lokal, yang enggan disebut namanya.

“Kami ini bukan ATM. Setiap bulan diminta iuran, tapi saat ada persoalan pengurus terkesan menghilang. Cuma muncul pas foto-foto dan acara formal.” imbuhnya.

Menurut dia, Paguyuban ini seharusnya jadi wadah solusi buat anggotanya. Tapi yang terjadi, saat ada tekanan, mereka justru diam.

“Kami seolah hanya dijadikan objek setoran, masalah terus menerus bermunculan dan semakin tidak kondusif,” terangnya.

Sementara, salah satu anggota Paguyuban PR Sumenep yang identitasnya juga tidak mau dipublis menuntut pembubaran karena merasa keberadaannya justru menambah beban.

“Bukan membantu, malah menambah derita. Kami disuruh bayar iuran tiap bulan, tapi saat usaha kami ditekan, mereka diam saja. Lebih baik bubarkan saja daripada terus menyiksa anggotanya,” tuturnya.

“Kami ini bukan sapi perah. Iuran jalan terus, hak kami nol besar. Jangan pakai ada ‘paguyuban’ kalau kerjanya cuma bikin kecewa. Segera bubarkan!” tandasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pengurus paguyuban belum memberikan klarifikasi resmi atas desakan pembubaran.

Situasi ini menjadi cerminan buruknya tata kelola organisasi yang semestinya menjadi garda terdepan dalam membela kepentingan anggotanya. Jika tak segera ada perbaikan, bubar menjadi satu-satunya jalan terhormat.

Penulis : Redaksi

Berita Terkait

H. Ubai Antar Pesanan ke Pamekasan, Bukti Komitmen DJ99 Store pada Pelanggan
Wings Air Terbang Perdana, PKDI dan DPMD Sumenep Bersatu Dukung Konektivitas Udara untuk Kemajuan Desa Wisata
Menkeu Purbaya Didesak Turun ke Madura, Publik Tantang Buktikan Janji Berantas Rokok Ilegal
13 Tahun Sumenep Konsisten Layani Pelanggan, DJ99 Store Panen Pujian Pelanggan Setia
Brutal! Bocah Sumenep Jadi Korban Penganiayaan di Tambak Garam, Pengacara Lapor Polisi
Atas Nama Alquran, Pengusaha Pamekasan Bambang Budiarto Tegaskan Tak Pernah Nikahi Mantan Menantu Apalagi Berzina
Polres Sumenep Diuji Profesionalitas, Hj. Yulianah Polisikan Akun TikTok yang Diduga Milik Istri Kapolsek
Kerapan Sapi Ternoda, Puskesmas Pamolokan Pimpinan Drg Novi yang juga EO Disulap Jadi Ladang Pungli Parkir

Berita Terkait

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 23:26 WIB

H. Ubai Antar Pesanan ke Pamekasan, Bukti Komitmen DJ99 Store pada Pelanggan

Jumat, 10 Oktober 2025 - 12:12 WIB

Wings Air Terbang Perdana, PKDI dan DPMD Sumenep Bersatu Dukung Konektivitas Udara untuk Kemajuan Desa Wisata

Selasa, 7 Oktober 2025 - 23:43 WIB

Menkeu Purbaya Didesak Turun ke Madura, Publik Tantang Buktikan Janji Berantas Rokok Ilegal

Selasa, 7 Oktober 2025 - 11:00 WIB

13 Tahun Sumenep Konsisten Layani Pelanggan, DJ99 Store Panen Pujian Pelanggan Setia

Kamis, 2 Oktober 2025 - 17:19 WIB

Brutal! Bocah Sumenep Jadi Korban Penganiayaan di Tambak Garam, Pengacara Lapor Polisi

Berita Terbaru