Sumenep, Radar9.id – Perguruan Silat Nasional (PSN) Perisai Putih Cabang Sumenep menyatakan kekecewaannya terhadap kepemimpinan wasit di gelanggang 3 ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2025.
Pertandingan tersebut digelar di Aula Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Kota Malang, Sabtu (5/7/2025).
Kekecewaan ini muncul pasca insiden di final kelas B putri, saat atlet PSN Perisai Putih, Fettum Mukhsin Al Katiri, menghadapi atlet Kota Malang. Dalam pertandingan itu, Fettum mengalami cedera serius akibat tendangan lawan yang mengarah ke wajah dan rahang, namun tidak diberi sanksi oleh wasit.
Akibat cedera tersebut, Fettum harus dilarikan ke rumah sakit dan tidak dapat melanjutkan pertandingan.
“Ini jelas pelanggaran berat, tapi tidak ada peringatan atau diskualifikasi. Sangat mengecewakan dan mencederai semangat fair play,” tegas Ketua PSN Perisai Putih Sumenep, Imam Syafi’ie.
Tak hanya itu, dalam laga final kelas B putra, Arya Putra Fernanda juga dirugikan. Ia gagal meraih emas karena dua tendangannya tidak dinilai oleh wasit saat berhadapan dengan atlet Kabupaten Malang. Padahal, menurut tim pelatih, tendangan tersebut sah dan layak mendapatkan poin.
Imam Syafi’ie mendesak Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur untuk segera mengevaluasi kepemimpinan wasit yang dinilai tidak objektif dan merugikan atlet.
“Kami tidak menuntut kemenangan mutlak, tapi ingin keadilan ditegakkan. Atlet kami bertanding dengan sportif, dan seharusnya saat terjadi pelanggaran, wasit bertindak tegas,” pungkasnya.
Ia berharap kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang agar semangat sportivitas tetap terjaga dalam dunia olahraga.
Penulis : Rus